Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kias yang digunakan untuk mempertajam maksud. Majas dibedakan sebagai berikut :
1. Majas Perbandingan
a.
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda yang tak bernyawa seolah-olah dapat bertindak seperti manusia.
Contoh : batang-batang padi itu melambaikan tangannyaseolah memanggil pak Tani yang mengahampirinya.
b.
Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal/benda tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh : Lidah adalah pedang yang paling tajam.
c.
Simile/Perumpaan adalah majas yang membandingkan dua hal/benda yang menggunakan kata penghubung.
Contoh : Pipi gadis itu memerah bak udang rebus ketika dipuji sang kekasih.
d.
Alegori adalah majas yang membandingkan hal/benda secara berkelanjutan membentuk sebuah cerita.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing,yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya,yang rela menerima segala sampah dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dilaut.
2. Majas Pertentangan
a.
Hiperbola adalah mempertentangkan secara berlebih-lebihan.
Contoh : kekayaan pengusaha itu tak akan habis tujuh turunan.
b.
Litotes adalah mempertentangkan dengan merendahkan diri.
Contoh : kalau sempat, singgahlah ke gubukku.
c.
Ironi adalah mempertentangkan yang bertujuan menyindir dengan menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Contoh : sungguh pintar anak itu, di antara sepuluh pertanyaan yang diberikan gurunya tak satupun yang bisa ia jawab.
d.
Oksimoron adalah mempertentangkan secara berlawanan bagian demi bagian.
Contoh : Kesedihan adalah awal kebahagiaan.
3. Majas Pertautan
a.
Metonimia adalah menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.
Contoh : waktu kecil dulu aku suka membaca bobo.
b.
Sinekdoke, menyebut sebagian kesuluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian.(totem pro part).
Contoh :
Rakyat berpesta pora menyambut kemenangan Pak jaya menjadi gubernur.(totem pro part)
Aku melihat kejadian itu dengam mata kepalaku sendiri. (pars pro toto)
c.
Alusio, mempertautkan hal dengan pribahasa.
Contoh : sebaiknya, orang jangan menyombongkan diri padahal tidak ada isinya seperti tong kosong berbunyi nyaring.
d.
Inversi, mengubah susunan kalimat.
Contoh ; hancurlah hatinya menyaksikan kekasihnya berpaling pada wanita lain.
4. Majas Perulangan
a.
Aliterasi,mengulang bunyi konsonan yang sama.
Contoh : malam kelam suram,hatiku semakin muram.
b.
Antanaklaris, mengulang kata yang sama dengan arti yang berbeda.
Contoh : buah hatinya menjadi sebuah bibir tetangganya.
c.
Repitisi, Mengulang-ulang kata,frase, atau klausa yang dipentingkan.
Contoh :
Di taman inilah aku bertemu dengannya.
Di taman inilah aku menyatu dengannnya.
Dan ditamanlah aku berpisah dengannya.
d.
Paralelisme, mengulang ungkapan yang sama dengan tujuan memperkuat nuansa makna.
Contoh : hidup adalah perjuangan, hidup adalah persaingan, hidup adalah kemenangan.