Selasa, 28 Oktober 2014

PUISI

Puisi sebagai ekspresi tak langsung berarti spritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Hal ini puisi akan mengaruhi aktivitas kehidupan manusia.
Kata yang memiliki sifat keindahan disebut efoni.

Puisi Lama
Dipengaruhi oleh puisi melayu klasik yang mengekspresikan pikiran, gagasan,dan perasaan orang atau masyarakat pada zaman itu.
a. Mantra
Bentuk puisi yang paling tua.
Untaian kata-kata yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh :
Assalamu’alaikum,anak cucu hantu pemburu
Yang diam dirimba sekampung
Yang duduk di ceruh banir
Yang bersandar di pinang burung
Yang terteduh dibawah tukas
Yang berbulukan daun resam
Yang bertilamkan lirik
....
b. Seloka
Bahasa sansekerta sloka.
Bentuk puisi melayu klasik yang memuat perumpaan yang mengandung senda gurau, kejenakaan, impian,sindiran, atau ejekan.
Terdiri empat atau enam larik.
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Ke mana untung diserahkan
c. Gurindam



Berasal dari Tamil.
Terdiri atas dari dua larik.
Larik pertama sampiran/syarat/sebab dan larik kedua berupa isi/jawab/akibat.
Pada umumnya isinya tentang nasihat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat

Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
d. Peribahasa atau Peribahasa Berima
Berupa prosa  biasanya berujud bidal (pepatah yang mengandung nasihat).
Berupa puisi hanya berujud peribahasa berirama.
Peribahasa berima berisi ungkapan-ungakapan yang tidak terikat yang mengiasakan sesuatu.
Terdiri dua larik.
Contoh :
Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
e. Pantun
Terdiri empat larik setiap bait.
Setiap larik terdiri dari 8-12 suku kata.
Larik 1 dan 2 merupakan bagian sampiran dan larik 3 dan 4 adalah bagian isi.
Memiliki persajakan akhir ab ab.
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tiada terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
f. Syair
Terdiri dari 4 larik
Setiap larik atas 8-12 suku kata.
Persajakan akhir aa aa.
Contoh :
Tanam melati dirama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua.
Puisi baru
Ciri-ciri :
- Baitnya bebas.
- Tidak terikat oleh suku kata per lariknya.
- Menekankan pada isi puisi.
- Berasal dari itali.

Macam puisi baru antara lain : Soneta ( 14 baris ), Distikon ( 2 baris ), Terzina ( 3 baris ) dan Kwatin ( 4 baris).
Contoh :
Syair ken tambunan
Lalulah berjalan ken tambunan
Diiringlah pelipur dengan tadahan
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan
Lakunya manis memberi kasihan.
Puisi modern

Faktor pembacaan puisi

  •   Lafal atau Pelafalan adalah suatu usaha atau cara pengucapan bunyi bahasa,baik suku kata,kata,frasa maupun kalimat yang sesuai dengan jiwa dan tema puisi.
  •   Bunyi vokal ialah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan menghambat aliran udara pada saluran suara di atas celah diantara kedua selaput suara.
  •   Intonasi menyangkut dengan ketetapan tinggi rendahnya irama puisi.
  •   Irama memeperhatikan tekanan dinamik,tekanan nada dan tekanan tempo.
  •   Tekanan dinamik ialah tekanan pada kata yang terpenting menjadi sari kalimat atau buit puisi.
  •   Tekanan nada ialah tekanan tinggi rendah,perasaan gembira,senang,sedih.
  •   Tekanan tempo ialah lambat cepatnya pengucapan suku kata atau kalimat.
  •   Ekspresi meliputi sikap,gerak dan mimik,volume suara serta kelancaran serta kecepatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar