I.
PENGERTIAN
Menurut Robert
J. Mathis, pengembangan pegawai ialah kegiatan yang berkaitan dengan
peningkatan kecakapan pegawai guna pertumbuhan yang berkesinambungan didalam
organisasi. Secara umum, pengembangan pegawai (personnel development) ialah suatu usaha yang ditunjukkan untuk
memajukan pegawai bai dari karir, pengetahuan maupun kemampuan, sehingga
organisasi akan mempunyai pegwai yang professional untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Kegiatan organisasi atau manajemen untuk mengembangkan
pegawai dapat melalui 3 cara yaitu DIKLAT, Promosi dan Transfer.
II.
PENGEMBANGAN MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Menurut Edwin
B.Flippo, latihan berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan pekerjaan tertentu dan merupakan beban penting bagi organisasi
dimana pekerjaan itu berada. Disamping itu pendidikan berkaitan dengan
peningkatan pengetahuan umum dan pengertian atas seluruh lingkungan kita.
Tujuan penyelenggaraan diklat organisasi ialah :
- Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan
tugas/pekerjaan, baik pekerjaan lama maupun baru, baik dari segi peralatan
maupun metoda;
- Menyalurkan keinginan pegawai untuk maju dari segi kemampuan dan
memberikan rasa kebanggaan kepada mereka.
Ada 5 alasan
dibutuhkannya penyelenggaraan diklat dalam suatu organisasi, antara lain
kebutuhan akan kenaikan hasil produksi yang memenuhi kualitas maupun kuantitas;
mengurangi kecelakan dilingkungan kerja; mengurangi pengawasan; meningkatkan
stabilitas dan fleksibilitas organisasi; dan meningkatkan moral pegawai. Faktor
yang perlu diperhatikan dalam diklat yaitu Peserta, Kurikulum, Pengajar
(instruktur), Tempat dan Waktu, serta Metode.
Menurut PP
No.10 tahun 2000, pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil adalah
proses penyelenggaraan mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan pegawai
negeri sipil. Tujuan dan sasaran diklat pegawai negeri sipil, antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian dan
etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi.
b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat
persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.
d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan
tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang
baik.
III.
PENGEMBANGAN MELALUI PROMOSI
Promosi adalah
perubahan kedudukan seorang pegawai dalam rangkaian kepangkatan atau jabatan
yang lebih tinggi dari keadaan semula baik ditinjau dari segi tanggungjawab,
syarat-syarat kerja atau penghasilan. Sebagai salah satu usaha pengembangan,
promosi sangat diharapkan setiap pegawai dimanapun ia berada, karena dengan
promosi ia akan mendapatkan hak-hak yang lebih baik dari apa yang diperoleh
sebelum promosi, baik material maupun non material. Hak-hak material misalnya
kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas, sedangkan hak-hak yang non material
misalnya status sosial dan rasa bangga.
Promosi
didasarkan pada dua pertimbangan yaitu kecakapan dan senioritas. Promosi atas
dasar kecakapan dapat dilakukan dengan cara pengamatan oleh atasan yang
bersangkutan atau dengan cara menguji pada saat-saat tertentu sehingga dapat
diperoleh kumpulan nilai sebagai pertimbangan promosi. Sedangkan promosi
berdasarkan senioritas dilakukan dengan melihat lamanya masa kerja pegawai
ditempat kerja secara terus menerus.
IV.
PENGEMBANGAN MELALUI TRANSFER
Transfer
(perpindahan) ialah perpindahan dari
tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lain tanpa disertai perubahan kelas
pekerjaan atau penghasilan dan juga tidak disyaratkan kualifikasi kemampuan
yang lebih tinggi dari sekarang. Alasan perpindahan pegawai sebagi bentuk
pengembangan pegawai yakni :
- Pegawai yang tidak produktif atau tidak dapat berkembang disuatu
lingkungan kerja tidak berarti ia tidak produktif atau tidak dapat berkembang
juga ditempat lain.
- Pegawai sebagai manusia biasa yang memiliki rasa bosan, terutama untuk
jenis pekerjaan yang tetap, monoton dan tidak ada variasi.
- Seorang pegawai ternyata tidak mempunyai kesungguhan ditempat kerja yang
sekarang, bukan karena bosan tetapi kurang serasi dengan kepribadiannya.
- Adanya perubahan komposisi tenaga kerja yang agak meluas meliputi Badan
atau Organisasi sehingga menimbulkan kelebihan disatu pihak dan kekurangan
tenaga dipihak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar