Rabu, 29 Oktober 2014

PERSPEKTIF DAN TEORI KOMUNIKASI POLITIK

Materi dibawah ini dapat didownload disini : PERSPEKTIF DAN TEORI KOMUNIKASI POLITIK (klik for download).

Komunikasi Politik adalah Proses penyampaian suatu pesan dari seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, merubah sikap, pendapat dan perilaku secara langsung maupun tidak langsung melalui lisan atau media. Komunikasi politik bersifat Ubiquitos yang berarti komunikasi dan politik serbahadir dimanapun dan kapanpun.

A.    PERSPEKTIF DAN MODEL KOMUNIKASI POLITIK
1.      Dari Paradigma ke Perspektif
Robert Frederich mengemukakan bahwa paradigma adalah apa yang menadi persoalan (subject matter) yang semestinya dipelajari. Sedangkan menurut Thomas Khun (1974), perkembangan ilmu pengetahuan bukan terjadi secara kumulatif, tetapi terjadi revolusi. Ilmu pengetahuan yang terperangkap didalam paradigm tunggal dan tidak lebih maju adalah suatu kesalahan serius. Suatu paradigm mengandung kerangka khusus dari mana dunia dipandang dan dijabarkan serta mengandung seperangkat teknik eksperimen dan teoritis sehingga tidak ada alasan apriori untuk mengharapkan bahwa suatu paradigm bersifat sempurna. Sebagai konsuekensinya, ilmu harus mengandung didalam dirinya cara untuk mendobrak keluar dari suatu paradigma ke dalam paradigma lain yang lebih baik. Inilah fungsi revolusi.
B.Aubrey Fisher (pakar ilmu komunikasi terkenal) tidak menggunakan istilah paradigma, melainkan istilah perspektif. Alasan fisher karena menurut pendapatnya istilah paradigma mencegah penggunaan yang netral. Namun apa yang dimaksud dengan paradigma itu kurang lebih sama dengan perspektif.  Menurut fisher, Perspektif adalah pandangan yang realistis, tidak mungkin lengkap, sebab pasti sebagian fenomena yang sedang dilihat itu hilang dan lainnya mengalami distrosi.

2.      Perspektif dan Model Mekanistis
Perspektif mekanistis merupakan model yang paling lama dan paling banyak dianut sampai sekarang sehingga pengaruh model ini sangat kuat dan meluas. ciri-cirinya adalah :
-          Komponen terdiri dari sumber, penerima, salurdan dan pesan/umpan balik/efek.
-          Titik berat kajian komunikasi pada efek (cara berpikir sebab-akibat).
-          Ekstensi empiric (lokus) terletak pada saluran.
-          Idealisme yang menggambarkan urutan temporer dalam peristiwa pada sistem tertutup.
-          Fisher menggambarkan model ini sebagai ban berjalan atau dinyatakan menjadi (dari…ke…).
-          Proses mekanis artinya komunikasi terdapat sesuatu (pesan) mengalir melintasi ruang dan waktu dari satu titik (sumber/penerima) ke titik yang lain (sumber/penerima) secara simultan.
-          Prinsipnya adalah efek bisa diprediksikan, bisa diciptakan (direkayasa) dengan menghilangkan kendala atau rintangan yang mungkin terjadi melalui rencana pada awal.
Model mekanistis yang diterapkan dikomunikasi politik akan menunjukkan bahwa komponennya berupa komunikator politik, pesan politik, media politik, khayalak politik dan efek politik. Betitik tolak pada pesan sebagai objek formal dari ilmu komunikasi politik, Bell menyebutkan bahwa komunikasi politik itu pembicaraan tentang kepentingan politik yaitu pembicaraan kekuasaan, pembicaraan pengaruh dan pembicaraan otoritas. Nimmo juga menambahkan satu pembicaraan yang bermakna politik yaitu pembicaraan tentang konflik. Pembicaraan tentang politik itu kemudian dikaji dalam kerangka mekanistis, yaitu siapa yang berbicara, kepada siapa, melalui saluran apa dan bagaimana efeknya.

3.      Perspektif dan Model Psikologi
Perspektif psikologis mengkonseptualisasikan komunikasi sebagai penerimaan dan pengelolaan informasi pada individu. Berikut adalah ciri-ciri perspektif psikologi :
-          Terpusat pada diri individu.
-          Efektif atau cocok untuk mempengaruhi para tokoh.
-          Proses informasi internal atau khusus melalui bicara empat mata (tatap muka).
-          Komponen komunikasi berupa stimulant atau respon.
-          Ekstensi empiric (lokus) terletak pada diri individu yang disebut filter konseptual. Filter ini tidak dapat diminati langsung, namun sangat mempengaruhi setiap peristiwa komunikasi.
Filter konseptual digambarkan sebagai sikap, keyakinan, motif, dorongan, citra, konsep diri, tanggapan dan persepsi yang dapat menjadi pangkal atau sebaliknya dari rangsangan yang menyentuh individu. Demikian juga dikaitkan dengan komunikasi politik, maka filternya tentang studi persepsi politik, citra diri khayalay politik, penolakan konsep politik, dan perubahan pola pikir. Berhubung unsur pengendalian pada kesadaran aku atau filter konseptual pada informasi yang diproses, kemampuan konseptual komunikator untuk mengontrol komunikasi menjadi sangat terbatas. Namun, tingkat impersonal (komunikasi yang berjalan dalam diri individu) sebenarnya menjadi serba kuasa.

4.      Perspektif Interaksional
Dalam perspektif interaksional, menurut Fisher komunikasi dikonseptualisasi sebagai interaksi manusiawi pada masing-masing individu. Sedangkan Blumer mengemukakan ada tiga buah “premis sederhana” yang menjadi interaksionisme simbolis, yaitu :
a.       Manusia bertindak terhadap hal-hal atas dasar makna yang dimiliki oleh hal-hal tersebut.
b.      Makna itu berkaitan langsung dengan ‘interaksi social yang dilakukan seseorang dengan teman-temannya”.
c.       Makna ini diciptakan, dipertahankan dan diubah melalui “proses penafsiran yang dipergunakan oleh orang tersebut dalam berhubungan dengan dua karakteristik yang penting.
Ekstensi empiris (lokus) dari perspektif ini adalah pola perilaku yang berurutan sehingga komponennya meliputi pola, interaksi, struktur dan fungsi. Komponen komunikasinya yaitu peran, orientasi, keselarasan, konsep budaya dan adaptasi. Titik berat atau focus pengkajian dan penelitian adalah pada perilaku interaktif.  Karakteristik utama paradigma interksionalisme adalah penonjolan nilai individu diatas segala pengaruh yang lainnya.  Paradigma ini sangat menekankan factor manusiawi sehingga sangat relevan diterapkan dalam komunikasi politik yang demokratis.

5.      Perspektif Pragmatis
Model pragmatis menurut Fisher mengamati tindakan atau perilaku yang berurutan dalam konteks waktu dalam sistem social. Tindakan atau pengamatan tersebut dapat berupa ucapan, tindakan, atau perilaku. Berikut adalah cirri-ciri perspektif pragmatis.
-          Titik berat pengkajiannya adalah tindakan, khususnya tindakan social atau tindakan bersama.
-          Lokusnya terletak pada tindakan yang berurutan.
-          Informasi bukan diartikan sebagai pesan, melainkan informasi hanya ada dalam bentuk jumlah atau kemungkinan.
-          Komponen berupa pola interaksi, fase, siklus, sistem, strktur dan fungsi.
-          Berkomunikasi adalah berperilaku (komunikasi = perilaku atau tindakan).
-          Aplikasinya dalam bentuk komunikasi nonverbal.
-          Dikenalnya konsep ‘kejutan’. Kejutan adalah pola perilaku atau tindakan dapat saja tiba-tiba berubah sehingga terjadi perilaku diluar pola.

B.     TEORI KOMUNIKASI POLITIK
Teori dapat diartikan sebagai sejumlah gagasan yang status dan asalnya bervariasi dan dapat dipakai untuk menjelaskan atau menafsirkan fenomena.

1.      Teori Jarum Hipodermik

Selasa, 28 Oktober 2014

Sistem hukum dan peradilan internasional

A. Hukum internasional
1. Makna hukum internasional
Telah ada sejak zaman romawi dengan istilah ius gentium yang mempunyai dua pengertian yaitu :
- Hukum yang mengatur hubungan antara dua orang warga kota Roma dengan orang-orang asing.
- Hukum yang mengatur masyarakat segala bangsa (hukum alam)

Hukum romawi
- Ius cevite : hukum yang hanya mengatur warga negara romawi.
- Ius gentium : hukum yang mengatur bangsa romawi dengan bangsa non romawi.

Sengketa internasional adalah sengketa/konflik yang terjadi dimana dampaknya dapat mempengaruhi negara-negara lain.
Pengembangan terjemahan seperti jerman (volkerrechi), Prancis ( droit degens), dan inggris (international law).
Kesimpulan pendapat para ahli, hukum internasional adalah sekumpulan asas, kebiasaaninternasional dan aturan hukum yang bersifat umum yang dihormati dan dipatuhi serta adanya kewajiban mengikat terhadap negara-negara di dunia dan lembaga/organisasi internasional dalam hubungan kehidupan masyarakat internasional.
Hukum internasional dibedakan menjadi dua yaitu :
- Hukum perdata internasional (antara warga negara satu dengan warga negara lain)
- Hukum publik internasional (antar negara).

2. Sumber, Subjek dan Asas Hukum internasional
Sumber hukum internasional, Mempunyai dua pengertian :
a. Dalam arti materiil berarti mempersoalkan tentang dasar-dasar berlakunya hukum internasional.
b. Dalam arti formal berarti mempersoalkan dari mana ketentuan hukum yang digunakan mahakamah internasional dalam memutuskan masalah hubungan internasional.
Sumber hukum berdasarkan pasal 38 piagam mahakamah internasional adalah :
a. Perjanjian internasional
b. Kebiasaan internasional ( tidak tertulis )
c. Asas-asas hukum umum
d. Keputusan pengadilan (yurisprudensi)
e. Tulisan ahli ternama

Subjek hukum internasional
Negara atau persekutuan hukum yang sedikit banyak memiliki pemerintah sendri
Ikatan-ikatan negara
Tahta suci
Palang Merah Internasional
Organisasi internasional
Individu
Pembrontak dan pihak yang bersengketa

Asas-asas hukum internasional
Asas teritorial
        Negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang di wilayahnya.
Asas kebangsaan
        Setiap warga negara mendapat perlakuan hukum yang sama di manapun ia berada. Asas ini mempunyai hak ekstratorial yaitu hukum dari negara tersebut tetap berlaku meskipun warga negaranya berada di negara asing.
Asas kepentingan umum
         Asas di dasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan kehidupan bermasyarakat.

MANAJEMEN

A. PENGERTIAN
Manajemen merupakan suatu aktivitas yang dimulai dengan perencanaan. Setelah proses perencanaan selesai dilanjutkan dengan pelaksanaan dari perencanaan melalui pengorganisasian serta pergerakan yang ditindaklanjuti dengan adanya kegiatan evaluasi dan pengawasan sebagai langkah perbaikan jika ada kegiatan yang menyimpang dari perencanaan semula.
Menurut Luther Gullick, manajemen merupakan ilmu karena teori-teorinya dapat membimbing para manajer membentuk kebijakan dan mampu memprediksikan dampak dari kebijakan yang diambil.
Menurut DR.Sanusi, manajemen sebagai seni adalah suatu siasat dan penentuan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen sebagai limu dan seni merupakan strategi dan pelaksanaan manajemen sebagai ilmu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pembinaan, evaluasi, dan pengawasan terhadap pemanfataan segala sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

B. TINGKATAN MANAJEMEN
1. Top manajemen (manajemen puncak)
Manajemen puncak merupakan pihak yang merumuskan keputusan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
Contoh : direktur utama, CEO (chief Executive Officer), presiden, wakil presiden, gubernur dan walikota.
2. Middle management (Manajemen Tingkat Menengah)
Manajemen tingkat menengah memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan kebijakan yang ditetapkan manajemen puncak dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Manajemen tingkat menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung keduanya.
Contoh : kepala divisi, kepala bagian, dan kepala seksi.
3. Lower management (manajemen tingkat bawah)
Manajemen tingkat bawah memiliki tanggung jawab untuk mengawasi langsung terhadap hasil karyawan yang berada dibawahnya dan bertanggung jawab untuk pelaksanaan konsep yang ditetapkan manajemen tingkat menengah dalam bentuk kerja nyata oleh karyawan yang ada dibawahnya.
Contoh : Supervisor, Mandor dan Pengawas.

C. MANAGEMENT SKILL (KETRAMPILAN MANAJEMEN)
1. Ketrampilan konseptual (conceptual skill)
Ketrampilan konseptual merupakan kemampuan yang dimiliki manajemen dalam membuat konsep meliputi kemampuan ide,gagasan, dan konsep. Konsep unu dujabarkan dalam suatu rencan kegiatan yang lebih nyata dan konkret. Semakin tinggi tingkat manajemen, kemampuan konseptual lebih banyak dibutuhkan.
2. Ketrampilan kemanusiaan (human skill)
Ketrampilan kemanusiaan merupakan kemampuan membina hubungan dengan komunikasi dengan bawahan, manajer diatasnya dan semua manajer dalam tingkatan yang sama. Ketrampilan ini dibutuhkan untuk kelancaraan pendelegasian wewenang dan pelaksanaan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
3. Ketrampilan teknis (Technical Skill)
Ketrampilan teknis lebih bersifat operasional dalam mengimplementasikan kebijakan manajemen tingkat menengah. Pelaksananaan tingkat bawah lebih bersifat pelaksanaan teknis, sehingga harus menguasai unsur-unsur teknis pelaksanaan pekerjaan.

D. SUMBER-SUMBER MANAJEMEN
1. Man (sumber Daya Manusia)
Perusahaan yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas akan memiliki produktivitas  tinggi dan tujuan perusahaan atau organisasi akan mudah dicapai.
2. Money (Uang)
Agar tercapai kelancaraan dalam mencapai tujuan, keuangan perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya.
3. Materials (bahan baku)
Material disini berkaitan dengan bahan baku yang dapat menjamin kelancaraan perusahaan, sehingga dapat lebih produktif dan menguntungkan.
4. Machine (mesin)
Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
5. Method (cara)
Metode merupakan cara yang digunakan perusahaan dalam melakukan suatu kegiatan.
6. Market (pasar)
Faktor pasar sangat dibutuhkan sebagai sarana untuk menjual produknya.

Jual Beli (Al Ba'i) Dalam Bank Syariah

A. Al Murabahah
AlMurabahah tyaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah.
Teknis Perbankan
1. Bank bertindak sebagai penjual; dalam pada itu nasabah adalah sebagai pembeli.
2. Harga jual adalah harga beli bank dari produsen (pabrik/toko) ditambah margin keuntungan (mark up). Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
3. Harga jual yang dicantumkan dalam akad tidak dapt diubah selama berlaku akad.
4. Pebmabayaran dapat dilakukan dengan tangguh dan dapat dilakukan dengan angsuran (bai' bi atsaman al ajil).

B. Al Salam
Al Salam yakni jual beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu:
1. Nasabah mengajukan pembiyaan kepada Bank
2. Bank memesan barang kepada nasabah
3. Bnakmembayar barang yang dipesan kepada nasabah
4. Dalam waktu yang disepakati nasabah menyerahkan barang yang dipesan kepada bank
5. Bank menjual barang yang dipesan kepada pembeli lain.

Dalam prkatik perbankan yang dapat dan lazim juga dilakukan dengan melibatkan produsen sebagai pihak peneydia barang. teknisnya adalah sebagai berikut:
1. barang diserahka secara tangguh dan pmbayaran dilakukan secara tunai.
2. Setela barang diserahkan kepada bank oleh produsen, sesegera mungkin bank menjualnya kepada nasabah secara tunia atau secara angsuran.
3. harga jual kpada nasabah adalah harga beli dari produsen ditambah keutungan yang telah disepakati.


MAJAS

Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kias yang digunakan untuk mempertajam maksud. Majas dibedakan sebagai berikut :
              1. Majas Perbandingan
a. Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda yang tak bernyawa seolah-olah dapat bertindak seperti manusia.
Contoh : batang-batang padi itu melambaikan tangannyaseolah memanggil pak Tani yang mengahampirinya.
b. Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal/benda tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh : Lidah adalah pedang yang paling tajam.
c. Simile/Perumpaan adalah majas yang membandingkan dua hal/benda yang menggunakan kata penghubung.
Contoh : Pipi gadis itu memerah bak udang rebus ketika dipuji sang kekasih.
d. Alegori adalah majas yang membandingkan hal/benda secara berkelanjutan membentuk sebuah cerita.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing,yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya,yang rela menerima segala sampah dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dilaut.

            2.     Majas Pertentangan
a. Hiperbola adalah mempertentangkan secara berlebih-lebihan.
Contoh : kekayaan pengusaha itu tak akan habis tujuh turunan.
b. Litotes adalah mempertentangkan dengan merendahkan diri.
Contoh : kalau sempat, singgahlah ke gubukku.
c. Ironi adalah mempertentangkan yang bertujuan menyindir dengan menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Contoh :  sungguh pintar anak itu, di antara sepuluh pertanyaan yang diberikan gurunya tak satupun yang bisa ia jawab.
d. Oksimoron adalah mempertentangkan secara berlawanan bagian demi bagian.
Contoh  : Kesedihan adalah awal kebahagiaan.

           3.   Majas Pertautan
a. Metonimia adalah menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.
Contoh : waktu kecil dulu aku suka membaca bobo.
b. Sinekdoke, menyebut sebagian kesuluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian.(totem pro part).
Contoh :
Rakyat berpesta pora menyambut kemenangan Pak jaya menjadi gubernur.(totem pro part)
Aku melihat kejadian itu dengam mata kepalaku sendiri. (pars pro toto)
c. Alusio, mempertautkan hal dengan pribahasa.
Contoh : sebaiknya, orang jangan menyombongkan diri padahal tidak ada isinya seperti tong kosong berbunyi nyaring.
d. Inversi, mengubah susunan kalimat.
Contoh ; hancurlah hatinya menyaksikan kekasihnya berpaling pada wanita lain.

           4.   Majas Perulangan
a. Aliterasi,mengulang bunyi konsonan yang sama.
Contoh : malam kelam suram,hatiku semakin muram.
b. Antanaklaris, mengulang kata yang sama dengan arti yang berbeda.
Contoh : buah hatinya menjadi sebuah bibir tetangganya.
c. Repitisi, Mengulang-ulang kata,frase, atau klausa yang dipentingkan.
Contoh :
Di taman inilah aku bertemu dengannya.
Di taman inilah aku menyatu dengannnya.
Dan ditamanlah aku berpisah dengannya.
d. Paralelisme, mengulang ungkapan yang sama dengan tujuan memperkuat nuansa makna.
Contoh : hidup adalah perjuangan, hidup adalah persaingan, hidup adalah kemenangan.

PUISI

Puisi sebagai ekspresi tak langsung berarti spritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Hal ini puisi akan mengaruhi aktivitas kehidupan manusia.
Kata yang memiliki sifat keindahan disebut efoni.

Puisi Lama
Dipengaruhi oleh puisi melayu klasik yang mengekspresikan pikiran, gagasan,dan perasaan orang atau masyarakat pada zaman itu.
a. Mantra
Bentuk puisi yang paling tua.
Untaian kata-kata yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh :
Assalamu’alaikum,anak cucu hantu pemburu
Yang diam dirimba sekampung
Yang duduk di ceruh banir
Yang bersandar di pinang burung
Yang terteduh dibawah tukas
Yang berbulukan daun resam
Yang bertilamkan lirik
....
b. Seloka
Bahasa sansekerta sloka.
Bentuk puisi melayu klasik yang memuat perumpaan yang mengandung senda gurau, kejenakaan, impian,sindiran, atau ejekan.
Terdiri empat atau enam larik.
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Ke mana untung diserahkan
c. Gurindam

EKONOMI INTERNASIONAL


  1. Cara pembayaran internasional

a. Kompensasi pribadi (private compensation)
Pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara dimana penduduk tersebut tinggal.
b. Pembyaran tunai (cash payment)
Pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek.
c. Surat wesel dagang (commercial bill of change)
Pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah harga barang-barang beserta biaya pengirimannya.
d. Letter of credit (L/C)
Surat yang dikeluarkan oleh bank atas pemerintahan pembeli sejumlah barang dimana bank sendiri yang mengekspertir(menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik dan eksportir.
e. Rekening terbuka (open account)
Cara membiayai tranksaksi perdagangan internasional dimana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen untuk meminta pembayaran.

          2 Bentuk kerjasama internasional


Senin, 27 Oktober 2014

SELEKSI DAN ORIENTASI (SELECTION AND ORIENTATION) PEGAWAI

A.    Seleksi Pegawai
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Proses seleksi dianggap sebagai pusat kegiatan manajemen pelamar dan kunci sukses dalam sebuah organisasi. Tujuan seleksi pegawai, antara lain :
-       Memilih orang-orang yang langsung dapat mengerjakan tugas tertentu (tujuan jangka pendek).
-       Untuk mengetahui attitude, bakat, potensi dan kemampuan dari seorang pegawai (tujuan jangka panjang).
-       Untuk mengetahui kecakapan dan kecocokan pegawai yang menduduki tempat kerja (posisi jabatan) yang sesuai.
 Seleksi terdiri ada 2 yaitu seleksi administrative dan seleksi ujian (test). Seleksi administrative adalah penerimaan hanya berdasarkan syarat-syarat administrative (syarat-syarat yang telah ditentukan). Sedangkan ujian meliputi beberapa jenis, diantaranya :
1.   Written test (ujian tertulis)
Ujian tertulis untuk mengetahui kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para calon pegawai. Keuntungan ujian tertulis yaitu lebih mudah dan lebih murah diurus, dapat menghemat waktu dan tenaga, serta lebih dapat memberikan nilai yang objektif. Bentuk Written test ada 2 yaitu subjective test (essay question) dan objective test (short answer).  Unsur-unsur dalam penilaian essay question misalnya tata bahasa, kerajinan, kerapaian tulisan dan coretan-coretan. Kelebihan dari essay question, antara lain :
-       Mudah disusun tanpa perlu pemikiran yang mendalam dan tanpa persiapan yang terlalu mendalam.
-       Memberikan gambaran yang luas tentang kecakapan calon-calon pegawai yang terlihat dari caranya mengorganisir dan mensistematis jawabannya.
-       Dapat dinilai seberapa jauh menguasi pengetahuan (masalah yang diajukan) calon pegawai.
Sedangkah kekurangan dari essay question, antara lain :
-       Tidak cocok untuk semua macam pekerjaan.
-       Pemeriksaan tidak dapat dilakukan dengan cepat.
-       Diperlukan pemeriksa ujian yang menguasai materi yang ditanyakan.
-       Unsure subjektifitas pemeriksa itu mempengaruhi nilai.
-       Kemungkinan salah tafsir memaknai terhadap pertanyaan yang diajukan dalam ujian.
Short answer adalah ujian tertulis yang soalnya dibuat sedemikian rupa untuk mendapat jawaban yang tidak terlalu panjang. Bentuk short answer antara lain : completion, multiple choice dan True-False. Kelebihan short answer yaitu :
-       Dapat diperoleh objektivitas yang tinggi.
-       Pertanyaan dan jawabannya dapat distandarisasikan.
-       Pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cepat.
-       Lebih mudah diurus.
Kekurangan short answer, antara lain :
-       Waktu yang banyak untuk menyusun soal-soal pertanyaan.
-       Memungkinkan jawabannya bersifat spekulasi.
-       Aspek pribadi (personal aspects) tidak dapat terpantau.

2.   Oral test (ujian lisan)
Oral test dibagi menjadi 2 yaitu individual oral test (ujian lisan perorangan) dan group oral test (ujian lisan kelompok). Dalam menyelenggarakan ujian lisan kelompok perlu memperhatikan :
a.    Soal Ketua Kelompok dilihat dari anggota kelompok dan dari orang luar kelompok
b.    Jumlah anggota kelompok yaitu 3-15 orang dan 8-10 orang (umumnya).
c.    Lama waktu ujian berkisar dari setengah jam, 4 jam dan satu setengah jam sampai 2 jam.
d.    Criteria penilaian yaitu ahli dalam bidang pokok pembicaraan atau psychology&psychiater, atau gabungan keduanya. Dalam praktek umumnya tidak mengikuti criteria-kriteria tersebut, tetapi penilai haruslah orang yang terdidik.
e.    Hal-hal yang dinilai : tampang dan tindak tanduk, pembicaraan, sikap terhadap kelompok, jiwa kepemimpinan, kontribusi terhadap pembicaraan dalam kelompok dan pendekatan ilmiah.

3.   Performance test (ujian pelaksanaan pekerjaan)
Performance test dilaksanakan dengan demonstrasi dalam pekerjaan. Penilaian dalam test ini didasarkan pada :
a.    Quantity and timeliness (ukuran kuantitas dan waktu).
b.    Ukuran kualitas (quality).
c.    Cara melaksanakan pekerjaan.

B.   Orientasi Pegawai
Orientation (orinetasi) adalah suatu aktivitas memperkenalkan pegawai baru dengan pimpinannya, dengan teman sekerjanya dan dengan lingkungan kerjanya. Orientation terbagi menjadi 2, yaitu :
1.   General orientation
General orientation (orientasi umum) biasanya dilakukan oleh kepala/wakil kepala personalia tentang struktur organisasi, gambaran umum organisasi, file kerja dan kebijakan personalia.
2.   Special orientation

Special orientation (special khusus) biasanya dilakukan oleh kepala/wakil kepala bagian dimana pegawai baru ditempatkan, tentang struktur organisasi bagian, teman sekerja, urut-urutan proses pekerjaan, peralatan/saran kerja yang dipakai, metode kerja dan diskripsi kerja, serta hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan/ ketertiban/keteraturan dalam bekerja.

PEKERJAAN

Materi dibawah ini dapat didownload : PEKERJAAN (klik for download)

A.   Analisa Pekerjaan
Pengertian pekerjaan secara umum adalah kesatuan kegiatan yang ada dalam suatu organisasi, terdiri atas beberapa langkah atau perbuatan, menggunakan metoda dan atau prosedur tertentu sehingga menghasilkan suatu bentuk baik berupa barang dan jasa. Menurut Edwin B.Flippo, pekerjaan adalah suatu kelompok posisi yang bersamaan jenis dan tingkatnya. Sedangkan posisi (position) adalah suatu himpunan tugas (task) yang dibebankan kepada satu orang.
Menurut Gordon S.Watkins, analisa pekerjaan adalah proses penentuan unsure-unsur yang menjadi komponen suatu pekerjaan ; perlengkapan yang dipakai sebagai alat dan bahan yang digunakan; latihan bagi pemangku pekerjaan mengenai kemampuan, sikap dan kemahiran dalam memberikan keputusan serta syarat-syarat penyelenggaraan pekerjaan. Sedangkan menurut Tobias Wegner, pada dasarnya ada 3 bagian analisa pekerjaan :
(1)  Pekerjaan itu secara tepat dan sempurna dikenali,
(2)  Tugas-tugas pada pekerjaan itu harus diperinci secara tepat dan lengkap,
(3)  Persyaratan bagi pekerja agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya harus diutarakan secara jelas.
Hasil langsung dari analisa adalah perincian pekerjaan (job description) yang banyak diperlukan dalam pembinaan selanjutnya baik terhadap tenaga kerjanya maupun terhadap pekerjaan itu sendiri. Penganalisaan pekerjaan dapat dilakukan melalui 2 segi, yaitu :

1.    Analisa Proses
Analisa proses pekerjaan adalah langkah lanjutan dari analisa organisasi, setidak-tidaknya antara keduanya ada kaitan erat. Dalam pekerjaan yang terdiri atas beberapa posisi, maka antar posisi harus terjalin suatu hubungan timbal balik. Hasil analisa proses pekerjaan akan menjadi landasan yang penting dalam usah pengelompokan kerja (job classification).
Proses pekerjaan sebagai suatu alat untuk mengendalikan pekerjaan atau bagian pekerjaan agar terarah. Hal ini penting agar dapat ditetapkan standar waktu dan hasil bagi tiap pekerjaan. Guna mengetahui pemakaian waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, maka perlu adanya pengukuran kerja (work measurement). Manfaat pengukuran kerja menurut George R.Terry : suatu alat untuk membantu manager membagi pekerjaan dengan beban seimbang, menentukan keberhasilan pekerjaan dalam unit, meneliti prestasi pekerja dan menggambarkan dimana diperlukan usaha perbaikan.

2.    Analisa Operasional
Analisa operasional menyangkut 4 faktor, diantaranya adalah manusia yang melaksanakan pekerjaan itu, metode yang dipakai dalam pekerjaan, alat-alat yang digunakan dan bahan-bahan pokok yang akan diubah menjadi barang atau jasa. Analisa terhadap manusia yang melaksanakan pekerjaan itu meliputi :
-       Syarat minimum pengetahuan yang dimiliki,
-       Standar ketrampilan atau keahlian yang harus sudah dimiliki oleh pemangku pekerjaan,
-       Syarat kesehatan pemangku pekerjaan.
Analisa terhadap metoda yang digunakan, baik dari segi kemudahan, mutu hasil pekerjaan maupun dari segi efisiensi. Metoda yang diambil dan ditetapkan dapat disebut pola (pattern), yang dapat digunakan disetiap tempat terhadap pekerjaan yang sama terutama untuk pekerjaan –pekerjaan teknik. Sedangkan, manfaat analisa terhadap alat-alat yang digunakan dalam perkejaan adalah untuk kemungkinan adanya alat yang berbeda yang digunakan bagi pekerjaan yang sama. Selanjutnya, analisa terhadap bahan baku atau mentah yang digunakan dalam pekerjaan meliputi bahan pokok, bahan pengganti, bahan penunjang atau pembantu.
Menurut Gary Desster, Manfaat analisa pekerjaan, antara lain :
-       Untuk keperluan penerimaan dan seleksi para calon pegawai, yaitu dapat menentukan jenis dan jumlah kebutuhan tenaga kerja termasuk spefikasi tenaga yang diperlukan, cara mengadakan penerimaan dan cara mengadakan pemilihan calon pegawai.
-       Untuk pengembangan sistem, yaitu dapat dipakai sebagai petunjuk dan pedoman bagi pegawai yang bersangkutan maupun pemimpin organisasi dalam hal sistem penempatan tenaga/pekerjaan , sistem pemindahan pekerjaan dan sistem promosi jabatan.
-       Untuk penilaian kerja, yaitu alat ukur objektif sehingga hasil pengukuran berupa nilai pelaksanaan pekerjaan dapat dinyatakan secara jujur dan nyata. Didalamnya terdapat standar waktu dan standar penyelesaian pekerjaan.
-       Untuk program pendidikan/pelatihan, artinya agar dapat memenuhi berbagai persyaratan yang dituntut untuk pelaksanaan pekerjaan perlu berbagai usaha terhadap pegawai, salah satunya adalah penyelenggaran pendidikan atau pelatihan yang sesuai.


B.   Uraian (Perincian) Pekerjaan

PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI

Perencanaan kebutuhan pegawai atau tenaga kerja ialah merencanakan jumlah, jenis, syarat serta sumber tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu organisasi, untuk dapat melaksanakan berbagai macam pekerjaan yang ada pada organisasi tersebut dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Menurut Robert L.Mathis dan John H.Jackson, perencanaan tenaga kerja ialah terdiri atas perkiraan mengenai jumlah, tipe dan sumber dari pegawai yang diperlukan oleh organisasi guna mencapai seluruh tujuan organisasi itu.
Perencanaan tenaga kerja penting dalam rangka kegiatan kepegawaian oleh karena dengan adanya rencana, sudah tentu rencana yang baik dan memadai, dapat diperoleh tenaga kerja dan susunan yang tepat dan seimbang, sehingga dengan itu dapat dilakukan kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna. Ditinjau dari segi pemakaian tenaga kerja dapat dibedakan atas 2 hal yaitu perencanaan tenaga kerja yang bersifat temporer (sementara) dan perencanaan tenaga kerja yang bersifat tetap. Adapun metoda yang biasa digunakan dalam perencanaan tenaga kerja ialah :

1.    Metoda analisa pekerjaan
Dengan  metode analisa ini dapat diketahui secara tepat suatu pekerjaan dalam hubungan dengan manusianya, mulai dari sifat dan tujuan pekerjaan sampai dengan kualifikasi dan jumlah pekerja yang diperlukan. Pada analisa pekerjaan dapat diketahui beberapa standar yang akan membawa kepada estimasi. Metode analisa ini adalah metoda yang paling tepat untuk perencanaan tenaga kerja, oleh karena adanya berbagai standar yang diketemukan didalamnya menjadi sandi dalam penentuan jenis dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Akan tetapi metoda ini cukup memakan waktu, biaya dan tenaga sehingga dalam beberapa hal tidak dapat dilakukan secara sempurna.

2.    Metoda pembagian pekerjaan

Dalam metoda ini yang pertama-tama dilakukan adalah membagi pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi menjadi beberapa jenis pekerjaan yang lebih kecil dan tak terbagi. Metoda pembagian pekerjaan ini sangat umum dipakai dalam perencanaan tenaga kerja, oleh karena memang lebih mudah dari metode pertama dan hasilnya pun tidak jauh berbeda dengan metoda pertama. Memang dari segi ketelitian jelas metoda pertama akan lebih menjamin hasil atau mutu perencanaannya.