Perencanaan
kebutuhan pegawai atau tenaga kerja ialah merencanakan jumlah, jenis, syarat
serta sumber tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu organisasi, untuk dapat
melaksanakan berbagai macam pekerjaan yang ada pada organisasi tersebut dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi. Menurut Robert L.Mathis dan John
H.Jackson, perencanaan tenaga kerja ialah terdiri atas perkiraan mengenai
jumlah, tipe dan sumber dari pegawai yang diperlukan oleh organisasi guna
mencapai seluruh tujuan organisasi itu.
Perencanaan
tenaga kerja penting dalam rangka kegiatan kepegawaian oleh karena dengan
adanya rencana, sudah tentu rencana yang baik dan memadai, dapat diperoleh
tenaga kerja dan susunan yang tepat dan seimbang, sehingga dengan itu dapat
dilakukan kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna. Ditinjau dari segi
pemakaian tenaga kerja dapat dibedakan atas 2 hal yaitu perencanaan tenaga
kerja yang bersifat temporer (sementara) dan perencanaan tenaga kerja yang
bersifat tetap. Adapun metoda yang biasa digunakan dalam perencanaan tenaga
kerja ialah :
1.
Metoda analisa pekerjaan
Dengan metode analisa ini dapat diketahui secara
tepat suatu pekerjaan dalam hubungan dengan manusianya, mulai dari sifat dan
tujuan pekerjaan sampai dengan kualifikasi dan jumlah pekerja yang diperlukan.
Pada analisa pekerjaan dapat diketahui beberapa standar yang akan membawa
kepada estimasi. Metode analisa ini adalah metoda yang paling tepat untuk
perencanaan tenaga kerja, oleh karena adanya berbagai standar yang diketemukan
didalamnya menjadi sandi dalam penentuan jenis dan jumlah tenaga kerja yang
diperlukan. Akan tetapi metoda ini cukup memakan waktu, biaya dan tenaga
sehingga dalam beberapa hal tidak dapat dilakukan secara sempurna.
2.
Metoda pembagian pekerjaan
Dalam
metoda ini yang pertama-tama dilakukan adalah membagi pekerjaan yang ada dalam
suatu organisasi menjadi beberapa jenis pekerjaan yang lebih kecil dan tak
terbagi. Metoda pembagian pekerjaan ini sangat umum dipakai dalam perencanaan
tenaga kerja, oleh karena memang lebih mudah dari metode pertama dan hasilnya
pun tidak jauh berbeda dengan metoda pertama. Memang dari segi ketelitian jelas
metoda pertama akan lebih menjamin hasil atau mutu perencanaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar